4 Tahun : Indonesia, Kreativitas, dan Teknologi

by - November 30, 2018

Notice : This blog is in Bahasa Indonesia



Halo semua!
Sambil mebersihkan debu-debu yang berterbangan, aku mau share salah satu keresahan mengenai dunia internet dan generasi millenial di Indonesia. Keresahan macam apa? Iya keresehan. Mulai dari banyak informasi tak benar bertebar dimana-mana, dari grup percakapan keluarga sampai utas cuitan. Belum lagi banyak konten-konten pornografi, hate speech dan konten negatif lainnya yang dimatikan satu muncul seribu seperti jurus ninja. 🤣🤣

Nah, hari ini aku ikut salah satu acara dari Kominfo nih. Acara ini bikin aku tahu kalau ternyata pemerintah udah berusaha untuk menanggulangi efek negatif dari dunia maya pada anak-anak millenial. Mulai dari memblokir situs-situs bermuatan negatif sampai membuat halaman pengduan apabila menemukan konten negatif maupun konten pembajakan. Ternyata, usaha tersebut gak cukup coy! Menurut Ibu Dra. Siti Meiningsih, M. Sc. diperlukan usaha berupa sosialisasi konten-konten positif dan meningkatkan kreativitas bagi anak muda.

nih ibunya dari jauh, wqwq
Lha, kok gitu?

Gini lho, kita semua tahu makna kreativitas. Kata KBBI terbaru sih, kemampuan untuk mencipta. Sementara dalam artikel yang ditulis APA, kreatifitas (baik dalam skala kecil maupun besar) merujuk pada kemampuan seseorang mencipta sesuatu yang berpengaruh, menyelesaikan masalah maupun beradaptasi. Kemampuan ini mempengaruhi cara mereka dalam memandang hidup. Lalu, mengapa kreativitas penting? Hubungan dengan anak muda apa?

Anak muda itu punya berbagai kualitas yang bikin mereka jadi penting dalam pembangunan dan peningkatan kreativitas. Anak muda itu ada yang kreatif, pekerja keras, para relawan yang mau membantu masyarakat, cendekiawan alias pinter, serta mau untuk mengembangkan kemampuan dan pengalaman mereka. Ditambah lagi anak muda itu melek teknologi guys, jadi cocok untuk program pengembangan konten positif, pengembangan ekonomi kreatif, dan potensi pariwisata!

Generasi yang lebih tua masih banyak yang belum tahu tentang teknologi. Kadang mereka bisa nyebar konten yang tidak benar alias hoaks karena mereka tidak tahu. Nah, dengan bantuan anak muda, ibu dan bapak yang kurang tahu teknologi dan konten hoaks bisa belajar cara mengendalikan konten tersebut, serta mengembangkan diri mereka dalam membuat konten positif. 

Sementara dalam Ekonomi kreatif, banyak startup yang sedang berkembang. Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan program untuk membantu startup. Namanya Bantuan Insentif Pemerintah. Pariwisata juga punya potensi besar loh! Dengan banyaknya travel blogger dan profil Instagram yang berbasis travel, banyak tempat wisata yang terbangkitkan seperti tanah-tanah dalam film superhero! (??) Daya saing pariwisata Indonesia naik dari 70 di tahun 2013 menjadi 42 di tahun 2017. Sementara Devisa pariwisata juga naik 14,77% dari tahun 2016 ke tahun 2017~

Wah statistik yang menarik.

Selain itu, Indonesia juga termasuk kreatif dalam segi teknologi kok, mulai dari aplikasi seperti Go-Jek sampai www.pandi.id, salah satu web yang bisa digunakan untuk memendekkan URL. Wiih!

Kalau begitu, caranya meningkatkan kreativitas gimana dong?

Caranya ya dengan ikut acara yang mengasah kreatifitas. Nah ini yang aku ikutin hari ini nih. Pada Flash Blogging 4 Tahun Indonesia Kreatif, aku dan teman-teman blogger lainnya bisa blogging bareng, dalam waktu 3 jam. Lumayan buat ngasah keluar ide dalam waktu singkat yea!

*jadinya iklan lol*


Okesip. Aku mau cerita lebih banyak, tapi ceritanya di medium aja yak. Coming Soon!

Regard,

PujP

You May Also Like

0 Psycho-react!